Sabtu, 18 April 2009

WAKTU BERKATA LAIN

dulu kau adalah bintang di sanubari
menerangi deru nafas jiwa yang kosong
memandu rekatnya jejak yang terpijak
hingga waktu berkata lain

dulu kau begitu mempesona
mengubah cara pandangku pada dunia
melukis indahnya nuansa hari
hingga waktu berkata lain

dan waktu berkata lain
saat sinarmu meredup dan pesonamu menghambar
meski senyummu masih menggurat di hati
kau biarkan aku terpancang di merahnya tanah

karena waktu ingin berkata lain

PELACUR YANG MENEMANIKU

pekat alkohol menggelapkan mata // diantara dua sisi yang berbeda // baik kiri maupun kanan // aroma libido yang menguap dari setiap kamar-kamar yang pengap // ketiadaan menjadi alasan untuk temani malam // membasah peluh yang terlaknat //

menyimpan pilu dengan tawa // mengubur harapan dengan hasrat // menuai suka walau sesaat // dari ujung malam hingga berakhir di seperempatnya // membelai penuh birahi tak berjiwa // dengan dekapan yang memendar mimpi // aku mohon temani aku untuk malam ini saja //

hanya nafas // tinggal nafas yang tersisa // membuncah diantara peluh dan desah // aku puas....//...?...?